Jumat, 18 Mei 2012

Siklus Pendapatan dan Pengeluaran

APLIKASI SIKLUS PENDAPATAN DAN PENGELUARAN 


Apa itu siklus ? Istilah dasar dari siklus sendiri adalah Aliran dari suatu proses yang menyebabkan transaksi,
Proses siklus transaksi pendapatan dan pengeluaran transaksi :



Gambar siklus transaksi penjualan
Pada siklus penjualan tertera rincian pengeluaran pendapatan dan hasil produksi :
Sistem piutang dagang sejumlah nilai yang menjadi hak perusahaan yang terjadi karena adanya transaksi penjualan, mencakup pemrosesan saldo dari perusahaan karena adanya transaksi pembelian maupun transaksi pejualan dan menjadi suatu pemrosesan transaksi.
Pada siklus transaksi  dalam piutang dagang terdapat
·         Penerimaan kas yaitu : penerimaan / mendapatkan pembayaran dari pihak lain yang melakukan pembayaran kepada asset perusahaan yang berupa harta
·         Penagihan yaitu : Suatu proses untuk melakukan penagihan kepada pihak lain untuk membayarkan hutangnya kepada perusahaan yang akan menjadi asset harta yang dimiliki perusahaan
·         Piutang dagang adalah suatu asset yang dihutangkan kepada pihak lain yang menjadi asset perusahaan yang akan menjadi harta yang dimiliki perusahaan
·         Kredit adalah Suatu asset dari perusahaan yang memiliki hutang kepada pihak lain untuk menambahkan modal kepada perusahaan adapun kredit termasuk kredit jangka panjang dan kredit jangka pendek
·         Buku besar adalah suatu pencatatan transaksi yang terjadi secara kontinyou dan pencatatan terjadi setiap saat.


Siklus Retur dari penjualan ;
adalah pengembalian suatu transaksi karena terjadi kerusakan pada sejumlah barang karena hal yang tidak diinginkan, terjadi kerusakan barang contoh kerusakan yang terjadi karena disebabkan outer pack yang kurang baik ataupun rusak dari barang itu sendiri, proses seperti ini harus ditelaah dan mengambil titik tengah pada jalan keluar antara kedua belah pihak, dan tidak ada pihak yang saling dirugikan, proses ini akan mengurangi transaksi penjualan

Terjadi penghapusan piutang disebabkan karena
Yang mejadi titik utama dari penagihan itu karena piutang yang terjadi karena masa tanggan dari suatu transaksi yang sudah pada tempo akhir dan benar – benar  tidak dapat ditagih lagi

SIKLUS TRANSAKSI PENGELUARAN
Pembelian suatu produk barang yang mendapatkan potongan harga jika melakukan transaksi sesuai dari si penjual barang
syarat proses penggajian
Untuk melakukan proses penggajian harus dibuat dulu data karyawan yang menjadi daftar penggajian dari karyawan seperti  Nama pegawai, jabatan, gajji pokok, umur, hutang, dan data sebagainya yang akan menjadi upah setelah terjadi pemotongan transaksi penggajian




Pengertian Siklus Pendapatan :

Siklus pendapatan adalah rangkaian aktivitas bisnis dan kegiatan pemrosesan informasi terkait yang terus berulang dengan menyediakan barang dan jasa ke para pelanggan dan menagih kas sebagai pembayaran dari penjualan-penjualan tersebut. Terdapat empat aktivitas dasar bisnis yang dilakukan dalam siklus pendapatan :

1. Entri Pesanan Penjualan :

• Mengambil pesanan dari pelanggan.
• Memeriksa dan menyetujui kredit pelanggan.
• Memeriksa ketersediaan persediaan.

2. Pengiriman
Aktivitas dasar kedua dalam siklus pendapatan adalah memenuhi pesanan pelanggan dan mengirimkan barang dagangan yang diinginkan tersebut, proses ini terdiri dari dua tahap :
• Mengambil dan mengepak pesanan.
• Mengirim pesanan tersebut.

3. Penagihan dan Piutang Usaha
Aktivitas dasar ketiga dalam siklus pendapatan, melibatkan :
• Penagihan ke para pelanggan.
• Memelihara data piutang usaha.

4. Penagihan Kas
• Menangani kiriman uang pelanggan.
• Menyimpannya ke bank.

Entri Pesanan Penjualan (Aktivitas 1)
• Fungsi entri pesanan penjualan mencakup tiga aktivitas utama, yaitu :
1. Mengambil pesanan dari pelanggan
2. Memeriksa dan menyetujui kredit pelanggan
3. Memeriksa ketersediaan persediaan

• Bagaimanapun data pesanan pelanggan diterima pada awalnya, merupakan hal yang penting bahwa semua data yang dibutuhkan untuk memproses pesanan tersebut dikumpulkan dan dicatat secara akurat. Oleh sebab itu, pemeriksaan edit berikut ini harus dilakukan untuk memastikan akurasi yang menyeluruh:
- Pemeriksaan validitas, Uji kelengkapan
- Uji kewajaran
- Persetujuan kredit
- Otorisasi umum, Batas kredit
- Otorisasi khusus:Pemeriksaan batas

• Langkah berikutnya adalah, menetapkan apakah tersedia cukup persediaan untuk memenuhi pesanan tersebut.
• Internally generated documents produced by sales order entry:
- Pesanan penjualan
- Slip pengepakan
- Kartu pengambilan barang

Pengiriman (Aktivitas 2)
• Warehouse workers are responsible for filling customer orders by removing items from inventory.
• Keputusan-keputusan penting dan kebutuhan informasi:
- Menentukan metode pengiriman.
- in-house
- outsource

• Dokumen, catatan, dan prosedur:
o Kartu pengambilan printed by the sales order entry triggers the shipping process and is used to identify which products to remove from inventory.
o Jumlah phisik dibandingkan dengan kuantitas pada kartu pengambilan dan slip pengepakan.
o Beberapa tempat pemeriksaan dibuat dan dokumen pengiriman dipersiapkan.

Penagihan dan Piutang Usaha (Aktivitas 3)
• Dua aktivitas yang dilakukan pada stage siklus pendapatan ini adalah:
1. Invoicing customers
2. Maintaining customer accounts

• Jenis sistem penagihan:

o Dalam sistem setelah penagihan, faktur dipersiapkan setelah confirmasi bahwa barang-barang dikirim.
o Dalam sistem pra penagihan, faktur dipersiapkan (tetapi tidak dikirim) sesegera pesanan disetujui.
• Persediaan, piutang dagang, dan file buku besar diperbaharui pada waktu ini.
• Metode-metode pengurusan piutang dagang:
o Metode faktur terbuka
o Metode pembayaran gabungan
• Untuk memperoleh aliran penerimaan kas yang lebih seragam, banyak perusahaan menggunakan proses yang disebut Penagihan berdaur.

Penagihan Kas (Aktivitas 4)
• Dua bagian yang terlibat dalam aktivitas ini adalah:
1. Kasir
2. Fungsi piutang dagang

• Keputusan-keputusan penting dan Kebutuhan Informasi:
1. Pentingnya pengurangn pencurian kas.
2. Fungsi penagihan piutang dagang seharusnya tidak mempunyai akses phisik ke kas atau cek.
3. Fungsi piutang dagang harus mampu mengidentifikasi sumber suatu pengiriman uang dan vaktur aplikasi harus dikredit.

• Dokumen, catatan, dan prosedur:
1. Cek diterima dan dikirim (disimpan).
2. Daftar pengiriman uang dipersiapkan dan dimasukkan secara on-line pelanggan, nomor faktur, dan jumlah setiap pembayaran.
3. The system performs a number of on-line edit checks to verify the accuracy of data entry.

PROSEDUR PEMROSESAN INFORMASI
Apakah contoh prosedur pemrosesan informasi tambahan yang seharusnya SIA sediakan ?
• Waktu respons terhadap pertanyaan pelanggan
• Waktu yang dibutuhkan untuk memenuhi dan mengirim pesanan
• Persentase penjualan yang membutuhkan pemesanan ulang
• Kepuasan pelanggan
• Analisis pangsa pasar dan tren penjualan
• Analisis profitabilitas berdasarkan produk, pelanggan, dan area penjualan.

PENGENDALIAN : TUJUAN, ANCAMAN DAN PROSEDUR
Di dalam siklus pendapatan, SIA yang didesain dengan baik harus menyediakan pengendalian yang memadai untuk memastikan bahwa tujuan-tujuan berikut ini dicapai :
• Semua transaksi yang valid, dan disahkan, telah dicatat.
• Semua transaksi dicatat dengan akurat.
• Aset (kas, persediaan, dan data) dijaga dari kehilangan ataupun pencurian.
• Aktivitas bisnis dilaksanakan secara efisien dan efektif.
• Semua transaksi telah diotorisasikan dengan benar.
• Semua transaksi yang dicatat valid (benar-benar terjadi).

KEBUTUHAN INFORMASI SIKLUS PENDAPATAN DAN MODEL DATA

SIA didesain untuk mengumpulkan, memproses, dan menyimpan data kegiatan bisnis agar manajemen mendapatkan informasi untuk mendukung pengambilan keputusan.

Model Data Siklus Pendapatan
• The REA data model provides one method for designing a data base that efficiently integrates both financial and operating data.
• A simplified REA data model for the revenue cycle of a manufacturing company should include the following information:
– Dua sumber utama (kas dan persediaan) berguna dalam siklus pendapatan
– SIA didesain untuk mengumpulkan, memproses, dan menyimpan data kegiatan bisnis agar manajemen mendapatkan informasi untuk mendukung pengambilan keputusan.

Kebutuhan Informasi Siklus Pendapatan: Data Operasional
Data operasional dibutuhkan untuk mengawasi kinerja dan untuk melakukan tugas-tugas rutin berikut ini :
• Merespons pertanyaan pelanggan mengenai saldo akun dan status pesanan
• Memutuskan apakah kredit pelanggan tertentu dapat ditambah atau tidak
• Menentukan ketersediaan persediaan
• Memilih metode untuk mengirim barang
Kebutuhan Informasi Siklus Pendapatan: Informasi Sekarang dan Masa Lalu
Informasi yang lampau dan yang saat ini diperlukan agar menajemen dapat membuat keputusan strategis berikut ini :
• Menentukan harga produk dan jasa
• Menetapkan kebijakan mengenai retur penjualan dan garansi
• Memutuskan jangka waktu kredit yang ditawarkan
• Menentukan kebutuhan pinjaman jangka pendek
• Merencanakan kampanye pemasaran yang baru

Kebutuhan Informasi Siklus Pendapatan: Penilaian Kinerja
SIA juga harus menyediakan informasi yang dibutuhkan untuk mengevaluasi kinerja proses yang penting berikut ini :
• Waktu respons terhadap pertanyaan pelanggan
• Waktu yang dibutuhkan untuk memenuhi dan mengirim pesanan
• Persentase penjualan yang membutuhkan pemesanan ulang
• Tingkat dan tren kepuasan pelanggan
• Analisis pangsa pasar dan tren penjualan
• Analisis profitabilitas berdasarkan produk, pelanggan, dan area penjualan
• Volume penjualan dalam dolar dan jumlah pelanggan
• Keefektifan iklan dan promosi
• Kinerja staf penjualan
• Pengeluaran piutang ragu-ragu dan kebijakan kredit

Pengertian Aplikasi Siklus Pengeluaran :
• Sikklus Pengeluaran adalah rangkaian kegiatan bisnis dan operasional pemrosesan data terkait yang berhubungan dengan pembelian serta pembayaran barang dan jasa.
• Tujuan utama dalam siklus pengeluaran adalah untuk meminimalkan biaya total memperoleh dan memelihara persediaan, perlengkapan, dan berbagai layanan yang dibutuhkan organisasi untuk berfungsi.

Sikklus Pengeluaran : Keputusan-keputusan penting :
• Berapakah tingkat optimal persediaan dan perlengkapan yang akan ditanggung?
• Pemasok manakah yang memberikan kualitas dan layanan terbaik dengan harga terbaik ?
• Dimanakah persediaan dan perlengkapan akan disimpan ?
• Bagaimana cara organisasi mengkonsolidasi pembelian di lintas unit untuk mendapatkan harga yang optimal ?
• Bagaimana TI dapat digunakan untuk meningkgatkan baik efisiensi maupun keakuratan fungsi logistik inbound ?
• Apakah tersedia cukup kas untuk memanfaatkan diskon yang diberikan oleh pemasok ?
• Bagaimana pembayaran ke vendor dapat dikelola untuk memaksimalkan arus kas ?

Aktivitas Bisnis Siklus Pengeluaran :
• Apakah tiga aktivitas bisnis dasar dalam siklus pengeluaran ?
1. Memesan barang, Perlengkapan dan jasa (layanan)
2. Menerima dan menyimpan barang, Perlengkapan dan jasa (layanan)
3. Membayar barang, Perlengkapan dan jasa (layanan)

Memesan barang, Perlengkapan dan jasa (layanan) :
• Aktivitas utama pertama dalam siklus pengeluaran adalah memesan persediaan atau perlengkapan.

– Metode pengendalian persediaan tradisional ini sering disebut: kuantitas pesanan ekonomis [EOQ]):
• Pendekatan ini didasarkan pada perhitungan jumlah optimal pesanan untuk meminimalkan jumlah biaya pemesanan, penggudangan dan kekurangan persediaan.

• Metode-metode pengendalian persediaan alternatif :
– MRP (material requirement planning)
• Pendekatan ini bertujuan mengurangi tingkat persediaan yang dibutuhkan dengan cara menjadwalkan produksi, bukan memperkirakan kebutuhan.
– JIT (just in time)
• Sistem JIT berusaha untuk meminimalkan, jika bukan menghilangkan, baik biaya penggudangan maupun kekurangan persediaan.
• Apakah perbedaan utama antara Materials requirements planning (MRP) dan Just-In-Time (JIT) ?
– Sistem MRP menjadwalkan produksi untuk memenuhi perkiraan kebutuhan penjualan, sehingga menghasilkan persediaan barang jadi.
– Sistem JIT menjadwalkan produksi untuk memenuhi permintaan pelanggan, sehingga secara nyata meniadakan persediaan barang jadi.

• Dokumen-dokumen dan prosedur-prosedur:
• Permintaan pembelian adalah sebuah dokumen yang mengidentifikasikan berikut ini :
– Peminta dan mengidentifikasi nomor barang
– Menspesifikasikan lokasi pengiriman dan tanggal dibutuhkan
– Deskripsi, jumlah barang, dan harga setiap barang yang diminta
– Dan dapat berisi pemasok yang dianjurkan
• Apakah keputusan penting itu ?
– Menetukan pemasok (vendor)
• Faktor-faktor apakah yang harus dipertimbangkan dalam membuat kieputusan ini ?
– Harga, kualitas bahan baku
– Dapat diandalkan dalam melakukan pengiriman

• Dokumen-dokumen dan prosedur-prosedur:
• Pesanan pembelian adalah sebuah dokumen atau formulir elektronis yang secara formal meminta pemasok untuk menjual dan mengirimkan produk yang disebutkan dengan harga yang telah ditentukan.
• Pesanan pembelian juga merupakan janji untuk membayar dan menjadi sebuah kontrak begitu pemasok menyetujuinya.
• Sering kali, beberapa pesanan pembelian dibuat untuk memenuhi satu permintaan pembelian.

Menerima dan menyimpan barang, Perlengkapan dan jasa (layanan) :
• Aktivitas bisnis utama kedua dalam siklus pengeluaran adalah penerimaan dan penyimpanan barang yang dipesan.
• Keputusan-keputusan penting dan kebutuhan-kebutuhan informasi:
• Bagian penerimaan mempunyai dua tanggung jawab utama:
1 Memutuskan apakah menerima pengiriman
2 Memeriksa jumlah dan kualitas barang
• Dokumen-dokumen dan prosedur-prosedur:
• Laporan penerimaan adalah dokumen utama yang digunakan dalam subsistem penerimaan dalam siklus pengeluaran, laporan ini mendokumentasikan rincian mengenai: setiap kiriman, termasuk tanggal penerimaan, pengiriman, pemasok, dan nomor pesanan pembelian.
1. Bagi setiap barang yang diterima, laporan ini menunjukkan nomor barang, deskripsi, unit ukuran, dan jumlah barang yang diterima.
Membayar barang dan jasa (layanan) : Menyetujui Faktur Pemasok :
• Aktivitas utama ketiga dalam siklus pengeluaran adalah menyetujui faktur penjualan dari vendor untuk pembbayaran.
– Bagian utang usaha menyetujui faktur penjualan untuk dibayar
– Kasir bertanggung jawab untuk melakukan pembayaran
• Tujuan utang usaha adalah untuk mensahkan pembayaran hanya untuk barang dan jasa yang dipesan dan benar-benar diterima.
• Ada dua cara untuk memproses faktur penjualan dari vendor :
– Sistem tanpa voucher
- Sistem Voucher

Membayar barang dan jasa (layanan): Memperbaiki Utang Usaha :

Pemrosesan efisiensi dapat diperbaiki dengan:
• Meminta para pemasok untuk memberikan faktur secara elektronis, baik melalui EDI atau melalui Internet
• Penghapusan faktur vendor (pemasok). Pendekatan tanpa faktur ini disebut Evaluated Receipt Settlement (ERS).

Membayar Barang: Membayar faktur penjualan yang telah disetujui :
• Kasir menyetujui faktur
• Gabungan dari faktur vendor dengan dokumen pendukungnya disebut : Bundel voucher.
• Keputusan penting dalam proses pengeluaran kas adalah menetapkan apakah akan memanfaatkan diskon yang ditawarkan untuk pembayaran awal.

Kebutuhan Informasi :
• Fungsi ketiga dari SIA adalah menyediakan informasi yang berguna untuk pengambilan keputusan.
• Kegunaan dalam siklus pengeluaran berarti bahwa SIA harus memberikan informasi operasional yang dibutuhkan untuk melakukan fungsi-fungsi berikut ini :
– Menetapkan kapan dan seberapa banyak tambahan persediaan yang akan dipesan.
– Memilih pemasok yang tepat untuk pesanan.
– Memverifikasi akurasi faktur dari vendor.
– Memutuskan apakah diskon pembelian harus dimanfaatkan.
– Mengawasi kebutuhan arus kas untuk membayar kewajiban yang belum diselesaikan.

• Sebagai tambahan, SIA harus memberikan informasi evaluasi strategis dan kinerja berikut ini:
– Efisiensi dan efektivitas bagian pembelian
– Analisis kinerja pemasok, seperti pengiriman tepat waktu dan kualitas.
– Waktu yang digunakan untuk memindahkan barang dari area penerimaan ke produksi.
– Persentase diskon pembelian yang dimanfaatkan.

Pengendalian : Tujuan, Ancaman, dan Prosedur :
• Fungsi lain SIA yang dirancang dengan baik adalah untuk memberikan pengendalian yang cukup untuk memastikan bahwa tujuan-tujuan berikut terpenuhi:
• Transaksi-transaksi diotorisasi dengan tepat.
• Transaksi-transaksi dicatat dengan valid.
• Valid, otorisasi transaksi dicatat.
• Transaksi dicatat secara akurat.
• Aset (Kas, persediaan, dan data) diamankan (dijaga) dari kehilangan atau pencurian.
• Aktivitas bisnis dilakukan secara efisien dan dengan efektif.
• Apakah ancaman-ancaman itu ?
• Mencegah kehabisan &/atau keleihan persediaan
• Meminta barang yg tidak dibutuhkan
• Membeli dengan harga yg dinaikkan
• Membeli barang berkualitas rendah
• Membeli dari pemasok yang tidak diotorisasi
• Komisi (kickbacks)
• Menerima barang yang tidak dipesan
• Membuat kesalahan dalam penghitungan
• Mencuri persediaan
• Gagal memanfaatkan diskon pembelian yang tersedia
• Kesalahan mencatat dan memasukkan data dalam utang usaha
• Kehilangan data

• Apakah prosedu-prosedur pengendalian itu ?
• Sistem pengendalian persediaan
• Analisis kinerja pemasok
• Persetujuan permintaan pembelian
• Batasi akses ke permintaan pembelian kosong
• Konsultasi daftar harga
• Pengendalian anggaran
• Gunakan daftar pemasok yang disetujui
• Persetujuan pesanan pembelian
• Pemesanan pembelian sebelum penomoran
• Larangan hadiah dari para pemasok
• Insentif ke semua rekening pengiriman
• Pengendalian akses phhisik
• Cek ulang akurasi faktur
• Pembatalan pengepakan voucher

Model Data Siklus Pengeluaran :
• Penggabungan model data REA kedua-duanya (both) data transaksi akuntansi tradisional dengan data operasional lain.
• Apakah contoh-contohnya?
– Tanggal dan jumlah tiap pembelian
– Information tentang dimana barang-barang disimpan
– Ukuran kinerja pemasok, seperti tanggal pengiriman

Model Data Siklus Pengeluaran :
• Model diagram REA hubungan antara kegiatan barang yang diminta dan pemesanan barang dimodelkan sebagai hubungan banyak ke satu.
• Mengapa ?
– Kadang-kadang perusahaan menerbitkan pemesanan pembelian untuk permintaan pembelian individu.
– Pada waktu yang lain mengambil keuntungan dari pemotongan volume dengan menerbitkan satu pemesanan pembelian untuk satu set permintaan.

Model Data Siklus Pengeluaran :
• Mengapa ada hubungan banyak ke banyak antara kegiatan pemesanan barang dan penerimaan barang ?
– Kadang-kadang para pemasok membuat beberapa pengieiman terpisah untuk mememnuhi satu pesanan pembelian.
– Lain waktu, Para pemasok mengisi beberapa pesanan pembelian dengan satu pengiriman.
– Kadang-kadang, para pemasok melakukan pengiriman untuk mengisi penuh pesanan pembelian tunggal.



RUANG LINGKUP BATASAN Data Flow Diagram (DFD) :
Data Flow Diagram (DFD) :
Data flow Diagram (DFD) adalah diagram yang menggunakan notasi-notasi untuk menggambarkan arus dari sistem. DFD sering digunakan untuk menggambarkan suatu sistem yang telah ada atau sistem baru yang akan dikembangkan secara logika tanpa mempertimbangkan lingkungan fisik dimana data tersebut mengalir (misalnya lewat telepon, surat, dan sebagainya) atau lingkungan fisik dimana data tersebut akan disimpan (misalnya file kartu, harddisk, tape, diskette, dan lain sebagainya).
Simbol-sombol yang digunakan di DFD mewakili maksud tertentu, yaitu :
1. External entity (kesatuan Luar) atau boundary (batas sistem).
Setiap sistem pasti memiliki batas sistem (boundary) yang memisahkan suatu sistem dengan lingkungan luarnya. Kesatuan luar (external entity) merupakan kesatuan di lingkungan luar sistem yang dapat berupa orang, organisasi atau sistem lainya yang berada di lingkungan luarnya yang memberikan input atau menerima output dari sistem.
2. Data flow (arus data).
Arus data di DFD diberi simbol panah. Arus data ini mengalir diantara proses, simpanan, dan kesatuan luar.
3. Process (proses).
Suatu proses adalah kegiatan atau kerja yang dilakukan oleh orang, mesin atau komputer dari hasil suatu arus data yang masuk ke dalam proses untuk dihasilkan arus data yang akan keluar dari proses.
4. Data store (simpanan data).
Merupakan simpanan dari data yang dapat berupa suatu file atau database di komputer, suatu arsip atau catatan manual dan lain sebagainya.

Data Flow Diagram (DFD) :

Raymond Mcleod, Jr. (2001:403) mengemukakan bahwa:


“Diagram Arus Data (Data Flow Diagram) atau DFD adalah suatu gambaran grafis dari suatu sistem yang menggunakan sejumlah bentuk-bentuk simbol untuk menggambarkan bagaimana data mengalir melalui suatu proses yang saling berkaitan”.

Andri Kristanto (2003:55) mengemukakan bahwa :


“DFD adalah suatu model logika data atau proses yang dibuat untuk menggambarkan dari mana asal data dan kemana tujuan data yang keluar dari sistem, dimana data disimpan, proses apa yang menghasilkan data tersebut dan interaksi antara data yang tersimpan dan proses yang dikenakan pada data tersebut”.
Berdasarkan pengertian yang telah dikemukakan diatas, dapat penulis simpulkan bahwa yang dimaksud dengan Data Flow Diagram/DFD adalah model logika data atau proses dari suatu sistem yang menggambarkan aliran data darimana asal dan kemana tujuan data yang saling berhubungan dengan menggunakan bentuk-bentuk simbol tertentu.

Rabu, 02 Mei 2012

Siklus Akuntansi

Siklus Akuntansi

Siklus Accounting (Accounting Cycle)


Siklus Akuntansi adalah suatu proses penyediaan laporan keuangan perusahaan untuk suatu periode waktu tertentu.
Tahapan Siklus Akuntansi :
Transaksi usaha – Pembuatan bukti asli – Pencatatan buku jurnal – Pencatatan ke buku besar & buku tambahan – Neraca lajur penyesuian – Laporan keuangan – jurnal penutup – neraca saldo setelah penutupan.
inspiration_1



* Siklus Akuntansi pada Perusahaan jasa

Untuk membuat Laporan Keuangan, khususnya perusahaan jasa terdapat delapan langkah, yang dikenal dengan Siklus Akuntansi. kedelapan langkah tersebut adalah:
  1. Transaksi keuangan
  2. Mencatat segala transaksi keuangan, berdasarkan bukti asli transaksi, dalam satu periode akuntansi
  3. Membuat Jurnal Umum berdasarkan catatan no.2
  4. Membuat Buku Besar
  5. Membuat Jurnal Penyesuaian
  6. Membuat Laporan Keuangan: Laporan Laba rugi, Neraca, dan Leporan Perubahan Modal
  7. Membuat Jurnal Penutup
  8. Membuat Neraca Saldo setelah penutupan
siklus-akuntansi

 

 

* Siklus Akuntansi pada Perusahaan dagang

Untuk perusahaan dagang, sebenarnya siklus akuntansi juga hampir sama tetapi ada tambahan lain. Langkah-langkah tersebut adalah:
  1. Tahap Pencatatan
    1. Transaksi (Transaksi Internal dan Transaksi Eksternal)
    2. Pengumpulan Bukti Transaksi
    3. Mencatat ke dalam Jurnal Umum, Jurnal Khusus dan ke dalam Buku Besar Pembantu
    4. Merekapitulasi Jurnal Umum dan Jurnal Khusus
    5. Posting ke Buku Besar
  2. Tahap Pengikhtisaran
    1. Membentuk Neraca Saldo
    2. Menyusun Ayat Jurnal Penyesuaian
    3. Membentuk Kertas Kerja (Worksheet) dalam bentuk Neraca Lajur
  3. Tahap Pelaporan Keuangan
    1. Menyusun Laporan Keuangan
      1. Laporan Laba Rugi
      2. Laporan Perubahan Modal
      3. Laporan Neraca
      4. Laporan Arus Kas
    2. Menyusun Ayat Jurnal Penutup
    3. Membentuk Neraca Saldo setelah Penutupan
    4. Menyusun Ayat Jurnal Pembalik 


    Flowchart siklus akuntansi digambarkan sebagai berikut :

     
    Gambar 1.1 : Siklus Akuntansi
    Penjelasan singkat tentang gambar diatas :
    Siklus akuntansi akuntansi diawali dari adanya transaksi yang terjadi dalam sebuah perusahaan. Transaksi juga dijadikan sebagai titik awal untuk memulai proses akuntansi, atau dengan kata lain ada tidaknya akktifitas pencatatan akuntansi sangat bergantung kepada ada tidaknyatransaksi yang dilakukan perusahaan aktifitas transaksi seperti pembelian, penjualan. Selanjutnya transaksi yang dilakukan perusahaan harus memiliki bukti/dokumentasi. Transaksi yang tidak memiliki bukti sebagai dokumentasi tentu tidak dapat dikategorikan sebagai sebuah transaksi.
    Bukti transaksi merupakan sarat mutlak untuk mengakui keberadaan dari sebuah transaksi. Langkah selanjutnya dokumentasi dicatatkan (dijurnal) kedalam buku harian. Buku harian ini merupakan catatan untuk merekam transaksi perusahaan pertama kalinya. Dari buku harian diteruskan ke buku besar (diposting). Buku besar digunakan untuk mengklasifisikasikan perkiraan perjenis. Apabila kita belum mendapatkan informasi yang lengkap dalam buku harian tentang mutasi dari sebuah perkiraan, maka dalam buku besar umum ini kita sudah dapat mengetahui mutasi setiap jenis perkiraan. Disamping buku besar umum, pada gambar diatas juga terlihat buku besar pembantu yang digunakan untuk cross check dengan buku besar umum. Buku besar pembantu ini dasar pencatatannya adalah langsung dari bukti asli sehingga daya controlnya terhadap buku besar umum tinggi. Setelah buku besar disiapkan, selanjutnya dibuatkan buku neraca saldo yang digunakan untuk mengkoreksi jika terdapat kekeliruan mulai dari dokumentasi transaksi sampai pada buku besar umum. Buku neraca saldo ini berisi saldo-saldo perkiraan dalam sebuah perusahaan. Setelah neraca saldo disiapkan, maka dibuatkan neraca lajur yang digunakan untuk mempermudah penyajian laporan keuangan dengan berbagai penyesuaian (adjusment) yang dilakukan.
    Dari neraca lajur tersebut, dihasilkan laporan keuangan yang terdiri dari lima bagian yakni :
    1. Neraca : melaporkan tentang asset, kewajiban dan equity perusahaan.
    2. Laba rugi (L/R) : melaporkan tentang hasil usaha perusahaan.
    3. Laporan Equity (LE) : melaporkan tentang perubahan dan kondisi equity.
    4. Aliran Kas (AK) : melaporkan tentang aliran kas masuk atau keluar.
    5. Catatan Atas Laporan Keuangan (CLK) : melaporkan tentang penjelasan mengenai semua perkiraan yang tercantum di neraca, laba rugi dan perubahaan equity.
    Berikut ini dan selanjutnya akan dibahas bagian-bagian dalam siklus akuntansi secara berurutan menurut siklusnya. Pembahasan di mulai dari siklus akuntansi
    Siklus akuntansi merupakan proses pencatatan akuntansi mulai dari dokumentasi sampai penyajian laporan keuangan. Gambar 1.1 diatas merupakan gambar siklus akuntansi mulai dari transaksi sampai dengan penyajian laporan keuangan.
    Transaksi merupakan kejadian-kejadian ekonomi dan aktifitas normal yang dilakukan oleh perusahaan dan berkaitan dengan operasi utama perusahaan, baik langsung maupun tidak langsung pada periode tertentu. Beberapa kata kunci dari pengertian transaksi diatas adalah :
    1. Kejadian ekonomi
    2. Dilakukan oleh perusahaan
    3. Dilakukan dalam rangka kegiatan utama perusahaan
    4. Dilakukan pada periode tertentu
    Contoh transaksi seperti penjualan, pembelian, pengeluaran kas, penerimaan kas, dan lain sebagainya. Umumnya setiap transaksi bisnis mempengaruhi paling tidak dus perkiraan. Kejadian ekonomi digambarkan dengan adanya aktifitas-akitifitas yang dilakukan perusahaan baik terkait langsung dengan akktifitas utama maupun bukan.
    Periode tertentu yang dimaksud diatas adalah periode 1 tahun. Istilah periode tahunan ada yang disebut dengan tahun takwim dan tahun buku. Tahun takwim adalah periode akuntansi yang berewal tanggal 1 januari dan berakhir tanggal 31 desember pada tahun tertantu. Sedangkan tahun buku adalah periode yang berawal dan berakhirnya selain dari tanggal tahun takwim. Setiap transaksi akan memmpengaruhi beberapa perkiraan dan perkiraan ini tentu sangat penting perannya. Apabila kita ingin membuat kebijakan apakah kita akan melakukan peminjaman uang lagi atau tidak, pastilah kita membutuhkan informasi tentang perkiraan utang. Apabila kita ingin membeli aktiva, pastilah kita membutuhkan informasi perkiraan kas, sehingga kita bisa memutuskan apakah kita beli atau tidak. Tentunya jika kas kita memadai, maka kita kan membeli aktiva secara tunai, atau apabila kas kita tidak mencukupi kita bisa saja membelinya dengan alternative lainnya. Jadi peran sebuah perkiraan sangat penting bagi kita untuk mengambil keputusan perusahaan.
    Dokumentasi merupakan bukti transaksi yang dilakukan. Suatu transaksi yang dilakukan tidak akan berarti apa-apa jika tidak ada bukti otentiknya. Bukti otentik disini tentu dalam bentuk tertulis. Dalam akuntansi bukti lisan dari seseorang tidak dapat dijadikan sebagai sebuah bukti. Contoh bukti dalam praktek sehari-hari sangat banyak, seperti kwitansi, faktur, kertas bon, perjanjian-perjanjian kontrak kerja dan lain sebagainya. Saat ini, kebenaran dari sebuah bukti sering dipertanyakan. Artinya sebuah bukti tertulis selalu saja dapat di”ada”kan namun palsu. Oleh sebab itu standar dari kebenaran yang dimaksudkan dalam akuntansi adalah kebenaran material, bukan kebenaran formal. Bukti yang memiliki kebenaran material adalah bukti tertulis dari transaksi yang benar-benar dilakukan dari sisi jumlah maupun aktifitasnya. Sedangkan kebenaran formal adalah bukti tertulis yang secara pisik ada, namun bukan mewakili kenyataan.
    Dokumentasi dari sebuah transaksi wajib di “file” selama minimal 10 tahun. Ini artinya bahwa, sebuah bukti wajib disimpan untuk pertanggungjawaban selama masa waktu 10 tahun. Dengan demikian keberadaan dari sebuah bukti mutlak adanya untuk mewakili bahwa sebuah transaksi memang sudah dilakukan. Dalam siklus akuntansi, dokumentasi ini merupakan bahan pertama kali yang diproses dalam pencatatan akuntansi. Proses pencatatan akuntansi tidak aka nada, jika dokumentasinya tidak ada. Siklus akuntansi yang digambarkan diatas adalah siklus akuntansi konvensional berbasis manual. Apabila proses akuntansi dilakukan dengan berbasis computer maka suklus akuntansi sebagai berikut :
     
    Gambar 1.2. Siklus Akuntansi Berbasis Komputer
    Siklus akuntansi berbasis computer diatas, jauh lebih singkat dalam menghasilkan laporan keuangan. Dari semua dokumen sumber teransaksi langsung dicatatkedalam buku harian umum. Khusus untuk dokumen sumber transaksi utang dan piutang, selain langsung dicata kedalam buku harian umum, juga dicatat kedalam buku besar pembantu sebagai buku control terhadap buku besar umum utang dan piutang. Proses selanjutnya setelah dicatakan kedalam buku harian umum adalah memposting semua perkiraan kedalam buku besar umum. Saldo utang dan piutang dalam buku besar umum akan dibandingkan dengan saldo utang dan piutang dalam buku besar pembantu. Proses selanjutnya setelah dari buku besar umum dapat dihasilkan catatan akuntansi berupa neraca saldo dan laporan keuangan. Dengan demikian proses akuntansi berbasis computer jauh lebih singkat dan dapat menghasilkan laporan keuangan. Sedangkan off-line system, proses dijalankan secara bertahap atau dengan kata lain proses menjurnal atau memposting didasarkan pada waktu tertentu.

S.I.A Dalam Proses Transaksi dan Struktur Pengendalian Intern


PEMROSESAN TRANSAKSI DAN STRUKTUR PENGENDALIAN INTERN

RINGKASAN
Pengendalian diperlukan untuk mengurangi eksposur-eksposur. Suatu organisasi dipengaruhi oleh eksposur yang dapat memberi akibat buruk bagi operasinya, bahkan sekalipun organisasi itu berjalan dengan baik. Banyak aspek dari pemrosesan komputer cenderung secara signifikan meningkatkan eksposur terjadinya kejadian yang tidak menyenangkan .analisis eksposur dalam organisasi sering dikaitkan dengan konsep siklus transaksi harus mengembangkan tujuan pengendalian yang rinci untuk setiap siklus transaksi .
Struktur pengendalian intern suatu pihak mencakup kebijakaan dan prosedur-prosedur yang ditetapkan untuk menjamin bahwa tujuan tertentu dari pihak dapat dicapai. Struktur pengendalian intern mencakup tiga elemen ; lingkungan pengendalian,  akutansi dan prosedur pengendalian. Pengendalian dapat diklasifikasikan baik sebagai pengendalian umum maupun pengendalian aplikasi. Metode standar untuk mengklasifikasikan pengendalian aplikasi adalah dengan memperhatikan apakah pengendalian tertentu telah diaplikasikan kepada masukan, pemrosesan , atau keluaran. Bab ini membahas dan mengilustrasikan variasi dari praktik praktik pengendalian yang umum.
Pertimbangan etika harus diperhatikan dalam perancangan struktur pengendalian intern. Manusia merupakan elemen penting dalam stiap struktur pengendalian intern. .Penting untuk mengkomunikasikan dan memahami tujuan tujuan dari pengendalian intern. Tujuan tujuan pengendalian intern harus dipandang sebagai suatu yang relevan bagi individu individu yang akan terlibat dalam perngendalian sistem.
Analiasis atas struktur pengendalian intern membutuhkan pemahaman atas struktur baik dalam masa perancangan maupun pada saat dioperasikan. Teknik analitis yang paling umum yang digunakan dalam analisis pengendalian intern adalah kuesioner pengendalian intern. Bagan arus analistis juga bermanfaat dalam analisis pengendalian intern. Prinsip prinsip dasar dari teori yang memadai telah dibahas karena analisis manfaat dan biaya dari sistem pengendalian intern memerlukan beberapa penilaian kelayakan sistem.
A. Kebutuhan Akan Pengendalian

a. Pengendalian dan Eksposur
Pengendalian sangat erat hubungannya dengan eksposur, Eksposur terdiri dari dampak keuangan potensial yang berlipat ganda karena probabilitas kemunculannya. Jadi eksposur adalah risiko dikalikan dengan konsekuensi keuangannya.
Eksposur tidak timbul dari kurangnya pengendalian. Pengendalian cenderung untuk mengurangi eksposur, tetapi kurangnya pengendalian jarang menyebabkan eksposur. Eksposur melekat dalam operasi setiap organisasi dan dapat timbul karena berbagai sebab.
Eksposur-eksposur Umum
Eksposur-eksposur yang sering terjadi dalam lingkungan bisnis yang umum, antara lain:
  1. Biaya-biaya berlebihan
  2. Pendapatan menurun
  3. Kehilangan Aktiva
  4. Akuntansi yang tidak akurat
  5. Interupsi bisnis ( gangguan usaha atau bisnis )
  6. Sanksi wajib/ Sanksi perundang-undangan
  7. Kerugian kompetitif
  8. Penipuan dan penggelapan, seperti:
-         Kejahatan kerah putih
-         Penipuan Manajemen
-         Pelaporan keuangan yang keliru
-         Kejahatan perusahaan
b. Tujuan-tujuan Pengendalian dan Siklus-siklus Transaksi
- Siklus Pendapatan: Kejadian-kejadian yang berkaitan dengan pendistribusian barang dan jasa kepada pihak lain dan penagihan pembayaran.
Tujuan pengendaliannya: Pelanggan diotorisasi sesuai dengan kriteria manajemen, harga dan syarat barang dan jasa yang disediakan diotorisasi sesuai dengan kriteria manajemen. 

- Siklus Pengeluaran: Kejadian-kejadian yang berkaitan dengan perolehan barang dan jasa dari pihak lain dan penetapan kewajiban yang berkaitan.
Tujuan pengendaliannya: Pemasok harus diotorisasi sesuuai dengan kriteria manajemen dan jumlah yang disampaikan kepada pemasok harus diklasifikasikan,diikhtisarkan,dan dilaporkan secara akurat.
- Siklus Produksi: Kejadian-kejadian yang berkaitan dengan transformasi sumber daya menjadi barang dan jasa.
Tujuan pengendaliannya: Rencana produksi harus diotorisasi sesuai dengan kriteria.
- Siklus Keuangan: Kejadian-kejadian yang berkaitan dengan perolehan dan manajemen dana modal termasuk kas.
Tujuan pengendaliannya: Akses ke kas dan efek-efek hanya diperbolehkan sesuai dengan kriteria manajemen.

Tujuan-tujuan pengendalian ini di ambil dari konsep struktur pengendalian intern. Pertama, manajemen harus mengembangkan struktur pengendalian intern. Struktur ini kemudian dapat di aplikasikan ke siklus-siklus transaksi dengan mengembangkan tujuan-tujuan pengendalian spesifik untuk setiap siklus.


B. Elemen-elemen Struktur Pengendalian Intern

Struktur pengendalian intern perusahaan terdiri dari  kebijakan dan prosedur-prosedur untuk menyediakan jaminan yang memadai bahwa tujuan-tujuan perusahaan dapat di capai. Struktur pengendalian intern perusahaan terdiri dari tiga elemen : Lingkungan pengendalian, sistem akuntansi, dan prosedur-prosedur pengendalian. Konsep struktur pengendalian intern di dasarkan pada dua premis utama yaitu tanggung jawab manajemen dan jaminan yang memadai.




Tanggung Jawab Manajamen
Meskipun auditor ekstern, auditor intern, dan pihak-pihak lain secara langsung memperhatikan struktur pengendalian intern perusahaan, tanggung jawab utama struktur ini tetaplah pada manajemen.

Jaminan Yang Memadai
Konsep jaminan yang memadai harus di kaitkan dengan manfaat dan biaya pengendalian. Manajemen yang hati-hati tidak akan menghabiskan biaya untuk manfaat pengendalian yang lebih kecil dari biayanya.

a.      Lingkungan Pengendalian
Lingkungan pengendalian suatu organisasi merupakan dampak kolektif dari berbagai faktor dalam menetapkan, meningkatkan, atau memperbaiki efektifitas kebijakan dan prosedur-prosedur tertentu. Faktor-faktor itu mencangkup :
-         Filosofi dan gaya operasional manajemen
-         Struktur organisasi
-         Fungsi dewan komisaris dan anggota-anggotanya
-         Metode-metode membebankan otoritas dan tanggung jawab
-         Metode-metode pengendalian manajemen
-         Fungsi audit intern
-         Kebijakan dan praktik-praktik kepegawaian
-         Pengaruh dari luar yang berkaitan dengan perusahaan
b.      Sistem Akuntansi
Sistem akuntansi suatu organisasi terdiri dari metode dan catatan-catatan yang di buat untuk mengidentifikasikan, mengumpulkan, menganalisis, mencatat, dan melaporkan transaksi-transaksi organisasi dan menyelenggarakan pertanggungjawaban bagi aktifadan kewajiban yang berkaitan
c.       Prosedur-prosedur pengendalian
Prosedur-prosedur pengendalian merupakan kebijakan dan prosedur-prosedur yang tercangkup dalam lingkungan pengendalian dan sistem akuntansi yang harus di tetapkan oleh manajemen untuk memberikan jaminan yang memadai bahwa tujuan tertentu akan dapat di capai. Pengendalian akuntansi intern meliputi rencana organisasi dan prosedur-prosedur dan pencatatan-pencatatan yang berhubungan dengan penjagaan aktiva dan kelayakan laporan keuangan. Pengendalian akuntansi intern di rancang untuk memberikan jaminan memadai bahwa tujuan-tujuan tertentu telah sesuai dengan setiap sistem aplikasi yang signifikan di dalam organisasi.


C. Alat Pengendalian Pemrosesan Transaksi

Alat pengendalian pemrosesan transaksi merupakan prosedur-prosedur yang di rancang untuk meyakinkan bahwa elemen-elemen struktur pengendalian intern di implementasikan dalam sistem aplikasi khusus yang terdapat di dalam setiap siklus transaksi organisasi. Alat pengendalian pemrosesan transaksi terdiri dari pengendalian umum dan pengendalian aplikasi. Pengendalian umum mempengaruhi seluruh pmrosesan transaksi. Pengendalian aplikasi berpengaruh khusus terhadap aplikasi-aplikasi individual.

a. Pengendalian Umum
Pengendalian umum memperhatikan keseluruhan lingkungan pemrosesan transaksi. Pengendalian umum mencangkup hal-hal berikut ini :
-         Rencana pengorganisasian pemrosesan transaksi
-         Prosedur-prosedur oprasi umum
-         Masalah pengendalian peralatan
-         Pengendalian peralatan dan akses data
Sebagai contoh, di ambil dari hal-hal tersebut di atas :
Ø      Rencana pengorganisasian pemrosesan transaksi
Rencana pengorganisasian dalam penanganna dan pemerosesannya di lakukan secara terpisah.
Contoh : Fungi pustaka komputer menyelenggarakan penyimpanan program kompoter dan dokumentasi, tetapi tidak memiliki akses ke atau otoritas untuk mengoperasikan peralatan pengolahan komputer.
Pengolahan data komputer harus tidak memiliki penanganan fisik maupun otoritas atas setiap aktiva selain hanya mengolah data aktiva.
Contoh : Departemen-departemen yang bertanggung jawab atas penanganan fisik persediaan harus tidak melapor kepada wakil direktur bidang pengolahan data komputer.
Ø      Prosedur-prosedur oprasi umum
Titik awal dan akhir untuk setiap fungsi pekerjaan harus di indikasikan secara jelas, seperti juga hubungan fungsi-fungsi pekerjaan satu sama lain.
Contoh : Operator komputer memiliki akses terbatas kepada program-program dan file-file data.

b.Pengendalian Aplikasi
Pengendalian aplikasi di khususkan untuk aplikasi individual. Pengendalian-pengendalian aplikasi di kategorikan menjadi pengendalian masukan, pemrosesan, dan keluaran.
Kategori-kategori ini berkaitan dengan langkah-langkah dasar dalam silus pengolahan data.

c.Pengendalian Preventif, Detektif, Dan Korektif
Pengendalian Preventif di lakukan untuk mencegah kekeliruan dan penipuan sebelum keduanya terjadi, terutama pada masukkan dan pemrosesan pada pemrosesan transaksi. Pengandalian Detektif di lakukan untuk mengatasi kekeliruan dan penipuan setelah keduanya terjadi. Pengendalian Korektif digunakan untuk mengoreksi kekeliruan.


D.Etika Dan Struktur Pengendalian Intern

a.Etika dan Budaya Perusahaan
Banyak perusahaan yang telah mengadopsi peraturan kode etika yang merupakan pedoman dalam menjalankan bisnis sesuai etika. Begitupun, banyak organisasi profesonal, seperti AICPA, yang mengadopsi peraturan ini peraturan kode etik ini umumnya di tulis dalam bahasa hukum yang berfokus pada hal-hal yang mungkin di langgar.
Banyak yang menentang dengan mengatakan bahwa setiap perusahaan memiliki budayanya sendiri, yang di sebut budaya perushaan, yang mungkin meningkatkan atau mengabaikan etika. Budaya perusahaan tergantung pada tingkah laku, dan praktik kerja para karyawan. Untuk setiap program etika kerja, perusahaan harus memiliki audit budaya atas perlaku budaya dan etika perusahaannya.

b.Mengkomunikasikan Tujuan-tujuan Pengendalian Intern
Manusia merupakan elemen penting dari setiap struktur prngrndalian intern. Fungsi prinspal dari pengendalian intern adalah mempengaruhi tingkah laku manusia dalam suatu sistem bisnis. Jadi, perilaku dan aktifitas-aktifitas perlu di kelola dan di kendalikan sehingga tujuan organisasi dapat di capai. Tujuan pengendalian intern harus di pandang secara relevan dengan individu yang menjalankan sistem pengendalian tersebut. Sistem harus di rancang sedemikian rupa sehingga pegawai yakin bahwa pengendalian bertujuan melindungi kesulitan-kesulitan atau krisis-krisis dalam oprasi organisasi yang sebaliknya dapat mempengaruhi mereka secara pribadi.


E. Analisi Struktur Pengendalian Intern

Ananlisis struktur pengedalian intern mengharuskan adanya pemahaman atas struktur yang di rancang maupun yang di oprasikan secara akual. Struktur pengendalian intern secara secara rutin mengumpulkan dan memproses informasi yang berkaitan dengan pelaksanaan tugas, pemindahan otoritas, persetujuan, dan verifikasi. Dokomentasi tugas-tugas pengendalian intern harus di periksa untuk mengevaluasi kelayakan operasi sistem.
Kelayakan tergantung pada orang yang mengatur prosedur-prosedur pengendalian intern perancangan struktur pengendalian intern hanya merupakan bagian pertama dari masalah yang ada : adalah penting untuk melaksanakan tugas-tugas pengendalian intern sesuai yang di harapkan.



Sistem Pengendalian Internal Yang Efektif

Pengendalian Internal adalah perencanaan organisasional dan semua pengukuran yang berkaitan yang digunakan oleh perusahaan untuk mengamankan aktiva, menjamin bahwa catatan akuntansi tepat dan dapat dipercaya, mengembangkan efisiensi operasional,dan mempertahankan keterkaitan dengan kebijaka kebijakan perusahaan. Pengendalian internal yang efektif  memiliki karakteristik sebagai berikut:

Kompeten, dapat Dipercaya, dan Beretika
Para Pegawai harus mampu dan dapat dipercaya. Untuk mendapatkan pegawai yang kompeten, perusahaan dapat memberikan gaji yang tinggi, memberikan pelatihan agar mereka dapat mengerjakan pekerjaannya dengan baik, dan mengawasi pekerjaan mereka. Perusahaan dapat pula menambah fleksibilitas dalam penempatan karyawannya dengan cara melakukan rotasi dalam berbagai tugas dan jika seorang pegawai cuti atau sakit, pegawai yang lain dapat langsung menggantikan tugasnya.

Tugas Pertanggungjawaban
Sebagai contoh, 2 orang pegawai, yaitu treasurer dan controller melapor masalah pekerjaan kepada Wakil Presiden, Treasurer tersebut bertanggung jawab atas manajemen kas, dan Controller melakukan tugas-tugas yang berhubungan dengan akuntansi. Di dalam organisasi ini, Controller dapat bertanggung jawab atas persetujuan bagi faktur-faktur pembayaran, dan treasurer yang menandatangani berkas-berkas akuntansi. Di bawah Controller ada seorang akuntan yang mengerjakan pajak pertambahan nilai dan ada akuntan lain yang mengerjakan pajak penghasilan. Secara keseluruhan, semua tugas telah didefinisikan dengan jelas dan ditugaskan kepada masing-masing individu yang bertanggung jawab untuk mengerjakan tugas-tugas tersebut.

Pemberian Kuasa yang Tepat
Setiap penyimpangan dari kebijakan standar membutuhkan pemberian kuasa yang tepat. Misalnya, manajer atau asisten manajer toko eceran harus memberikan persetujuan untuk cek pelanggan yang melebihi jumlah tertentu yang telah ditetapkan.
Pembagian Tugas
Manajemen yang cerdas akan membagi pertanggungjawaban atas transaksi pada satu atau beberapa orang atau departemen. Pembagian tugas akan membatasi kemungkinan terjadinya kesalahan dan juga memberikan ketepatan catatan akuntansi. Komponen penting dari sistem pengendalian internal ini dapat dibagi menjadi:
-         Pemisahan antara tugas operasional dengan akuntansi.
-         Pemisahan antara penanggungjawab aktiva dengan akuntansi.
-         Pemisahan antara pemberian kuasa atas transaksi dengan penanggungjawab aktiva yang bersangkutan.
-         Pemisahan tugas kewajiban di dalam fungsi akuntansi.

Audit Internal dan Eksternal
Audit dapat dilakukan secara internak atau eksternal. Dalam beberapa organisasi, auditor intern langsung melapor kepada Wakil Direktur. Sepanjang tahun mereka akan mengaudit beberapa segmen dari organisasi. Para auditor ekstern sepenuhnya berada di luar perusahaan. Kedua kelompok auditor tersebut saling berdiri sendiri dari operasi perusahaan yang diperiksanya, dan tinjauan mereka terhadap pengendalian internal seringkali sama.

Dokumen dan Catatan
Dokumen dan catatan sangat beragam, mulai dari dokumen sumber seperti faktur penjualan dan order pembelian hingga jurnal khusus dan buku besar pembantu. Dokumen tersebut harus diberi nomor. Hilangnya urutan pada nomor tersebut akan menunjukkan adanya dokumen yang hilang.

Elektronik dan Pengendalian Lainnya
Perusahaan menggunakan alat-alat elektronik untuk memenuhi kebutuhan mereka dalam melakukan pengawasan terhadap aktiva dan operasinya karena setiap perusahaan dapat mengambil langkah-langkah sendiri untuk mengatasi aktiva dan pencatatan mereka.


Batasan Pengendalian Internal

Suatu sistem pengendalian internal yang sangat kompleks dapat menyulitkan. Efisiensi dan pengendalian tersebut tidak membantu dan malah akan menyusahkan. Makin rumit sistem pengendalian tersebut, makin banyak menyita waktu dan uang. Oleh karena itu,para manajer harus membuat penilaian yang cukup matang. Investasi dalam pengendalian internal harus dinilai dari sisi biaya dan manfaat.

Contoh Pengendalian dalam Transaksi Akuntansi

- Pengendalian internal atas penerimaan kas
Pengendalian internal atas penerimaan kas akan menjamin bahwa semua penerimaan kas telah dietorkan ke bank dan catatan akuntansi perusahaan telah benar. Setiap sumber penerimaan kas memerlukan pengukuran keamanan untuk menyajikan pengendalian atas penerimaan kas.

- Pengendalian internal atas pengeluaran kas
Pengeluaran kas sama pentingnya dengan penerimaan kas, karena besarnya jumlah yang akan dikeluarkan oleh perusahaan menentukan sumber dan jumlah kas yang diterima. Contohnya :
Ø      Pengendalian atas pembayaran dengan cek
Ø      Pengendalian terhadap pembelian
Ø      Pengendalian persetujuan pembayaran

- Pengendalian internal atas pengeluaran kas kecil
Perusahaan biasanya menyimpan sejumlah kecil uang kas ditangan untuk membayar biaya biaya yang berjumlah kecil. Dana ini disebut sebagai kas kecil.



Misalkan pada tanggal 28 februari perusahaan memutuskan untuk membuka dana kas kecil sebesar Rp. 200.000;. Bendahara kas kecil akan menguangkan cek dan menyimpannya di dalam kotak uang kas, kotak penyimpanan, atau lainnya. Bendahara kas kecil diberi tugas mempertanggung jawabkan pengendalian dana tersebut. Pencatatan untuk pembukaan dana kas kecil adalah sebagai berikut :


Feb.        28            Kas Kecil……………………………. Rp. 200.000;
                                             Kas di bank…………………………….Rp. 200.000;
                                ( membuka dana kas kecil )

Dalam contoh diatas, mempertahankan nilai akun kas kecil pada jumlah tersebut didukung dengan dana yang ada adalah ciri-ciri dari sistem dana tetap ( imprest fund system ) . Sistem pengendalian dari suatu sistem dana tetap adalah bahwa sistem itu dengan jelas menunjukkan jumlah yang ada dibawah tanggung jawab bendahara.


Pertimbangan Etis Dalam Bisnis

Pertimbangan etis dapat dibantu oleh suatau proses yang mengidentifikasikan masalah etika, mencari alternative tindakan, mengidentifikasikan orang orang yang terlibat, dan menilai semua kemungkinan yang dapat terjadi.

Minggu, 29 April 2012

E-COMMERCE

 



E-commerce adalah dimana dalam satu website menyediakan atau dapat melakukan Transaksi secara online atau juga bisa merupakan suatu cara berbelanja atau berdagang secara online atau direct selling yang memanfaatkan fasilitas Internet dimana terdapat website yang dapat menyediakan layanan “get and deliver“. E-commerce akan merubah semua kegiatan marketing dan juga sekaligus memangkas biaya-biaya operasional untuk kegiatan trading (perdagangan).
Adapun pendapat mengenai pengertian E-Commerce bahwa E-commerce mengacu pada internet untuk belanja online dan jangkauan lebih sempit.
 
       I.            DEFINISI
E-commerce atau bisa disebut Perdagangan elektronik atau e-dagang adalah penyebaran, pembelian, penjualan, pemasaran barang dan jasa melalui sistem elektronik seperti internet atau televisi, www, atau jaringan komputer lainnya. E-commerce dapat melibatkan transfer dana elektronik, pertukaran data elektronik, sistem manajemen inventori otomatis, dan sistem pengumpulan data otomatis.
Industri teknologi informasi melihat kegiatan e-dagang ini sebagai aplikasi dan penerapan dari e-bisnis (e-business) yang berkaitan dengan transaksi komersial, seperti: transfer dana secara elektronik, SCM (supply chain management), e-pemasaran (e-marketing), atau pemasaran online (online marketing), pemrosesan transaksi online (online transaction processing), pertukaran data elektronik (electronic data interchange /EDI), dll.
Adapun pendapat mengenai pengertian E-Commerce bahwa E-commerce mengacu pada internet untuk belanja online dan jangkauan lebih sempit. dimana e-commerce adalah subperangkat dari E-Bisnis. cara pembayarannya: melalui transfer uang secara digital seperti melalui account paypal atau kartu credit Sedangkan, E-Bisnis mengacu pada internet tapi jangkauan lebih luas. area bisnisnya terjadi ketika perusahaan atau individu berkomunikasi dengan klien atau nasabah melalui e-mail tapi pemasaran atau penjualan di lakukan dengan internet. dengan begitu dapat memberikan keuntungan berupa keamanan fleksibililtas dan efisiensi. cara pembayarannya yaitu dengan melaui pembayaran digital secara E-Gold dan sudah di akui di seluruh dunia dalam melakukan transaksi.
Defini E-Commerce dari beberapa sudut pandang:
1. Komunikasi, E-Commerce merupakan pengiriman informasi, produk/layanan,atau sarana elektronik lainnya.
2. Proses bisnis, E-Commerce merupakan aplikasi teknologi menuju otomatisasi transaksi dan aliran kerja perusahaan.
3. Layanan E-Commerce merupakan suatu alat yang memenuhi keinginan perusahaan, konsumen dan manajemen dalam memangkas service cost ketika meningkatkan mutu barang dan kecepatan pelayanan.
4. Online, E-Commerce berkaitan dengan kapasitas jual beli produk dan informasi di internet dan jasa online lainnya.
 
     II.            SEJARAH
Aplikasi dari e-commerce yang pertama kali dikembangkan adalah Electronic Funds Transfer (EFT) pada awal tahun 1970. Penggunaan aplikasi tersebut dibatasi hanya pada perusahaan-perusahaan besar dan lembaga keuangan. Aplikasi selanjutnya yang berkembang adalah Electronic Data Interchange (EDI), yaitu sebuah aplikasi transfer dokumen seperti invoice dan purchase order secara elektronik. Pengguna dari aplikasi EDI lebih banyak dibandingkan EFT, yakni meliputi manufaktur, retailer, dan service provider. Perkembangan e-commerce semakin meluas sejak tahun 1990-an. Ketika itu, hampir semua perusahaan skala menengah maupun besar memiliki website untuk menjual produk/jasa mereka. AOL, eBay, VeriSign, dan Checkpoint adalah contoh-contoh pengembangan aplikasi e-commerce pure online yang sukses. GE, IBM, Intel, dan Schwab adalah contoh pengembangan aplikasi partial e-commerce yang juga sukses (untuk mengetahui beda pure e-commerce dan partial e-commerce, baca subbab Jenis di bawah). Namun, kesuksesan ini diikuti oleh kegagalan kebanyakkan aplikasi e-commerce pada tahun 1999 walaupun ketika itu Amazon.com juga mulai bertumbuh pesat dan di tahun 2010 ini, banyak orang-orang yang nge-trend membicarakan situs-situs E-Commerce, seperti eBay, Amazon, dan lain sebagainya
Berikut rentetan sejarah E-Commerce dari tahun 1990 s/d 2008 :
  • Tahun 1990 : Tim Berners-Lee membangun Browser pertama menggunakan komputer NeXT. Walaupun Browser pertama ini masih berbasis sederhana, namun menjadi cikal-bakal Browser canggih saat ini.
  • Tahun 1992 : Dua orang penulis buku, J.H Snider dan Terra Ziporyn, mempublikasikan buku Future Shop : How New Technologies Will Change the Way We Shop and What We Buy (Wiiihhh, panjang amat judul bukunya). Buku ini menjelaskan beberapa sifat toko Online yang ada saat ini.
  • Tahun 1994 : Netscape merilis versi Browser Navigator dengan nama Mozilla. Ditahun yang sama juga, Pizza Hut menawarkan pemesanan Pizza melalui halaman web-nya. Diakhir tahun ini juga, Netscape 1.0 diperkenalkan dan teknologi enkripsi SSL (Secure Socket Layer) muncul, yang memungkinkan transaksi Online lebih aman.
  • Tahun 1995 : Jeff Bezos membuka situs Amazon.com. Radio pertama Internet muncul. Melihat perkembangan Internet yang cukup berprospek, dua perusahaan, yaitu Dell dan Ciso mulai menggunakan Internet untuk melakukan transaksi jual-beli. Ditahun yang sama pula, eBay dikembangkan oleh seorang pemrogram bernama Pierre Omidyar dengan nama AuctionWeb.
  • Tahun 1998 : Kartu Pos elektronik mulai bisa dibeli secara Online dan kemudian di Download dan dicetak langsung dari Web.
  • Tahun 1999 : Domain Business.com, terjual senilai $7,5 juta dollar America ke sebuah perusahaan bernama eCompanies. Filesharing p2p bernama Napster juga dirilis. Ini merupakan layanan Sharing file atau Shared file pertama.
  • Tahun 2002 : eBay mengakuisisi (membeli) PayPal dengan harga $1,5 milliar Dollar America, buseeeeeettttt ^_^ mahal bener harga PayPal.
  • Tahun 2003 : Amazon.com mencatatkan keuntungan pertamakalinya
  • Tahun 2007 : Business.com diambil alih oleh R.H Donnelley dengan harga $345 juta dollar america.
  • Tahun 2008 : Diproyeksikannya E-Commerce di Amerika akan mencapai nilai transaksi 204 milyar dollar America, meningkat 17% dibandingkan tahun sebelumnya.
 
 III.            MANFAAT E-COMMERCE
Dalam banyak kasus, sebuah perusahaan e-commerce bisa bertahan tidak hanya mengandalkan kekuatan produk saja, tapi dengan adanya tim manajemen yang handal, pengiriman yang tepat waktu, pelayanan yang bagus, struktur organisasi bisnis yang baik, jaringan infrastruktur dan keamanan, desain situs web yang bagus, beberapa faktor yang termasuk:
  1. Menyediakan harga kompetitif
  2. Menyediakan jasa pembelian yang tanggap, cepat, dan ramah.
  3. Menyediakan informasi barang dan jasa yang lengkap dan jelas.
  4. Menyediakan banyak bonus seperti kupon, penawaran istimewa, dan diskon.
  5. Memberikan perhatian khusus seperti usulan pembelian.
  6. Menyediakan rasa komunitas untuk berdiskusi, masukan dari pelanggan, dan lain-lain.
  7. Mempermudah kegiatan perdagangan
8.      Electronic commerce memungkinkan pelanggan untuk berbelanja atau melakukan transaksi lain selama 24 jam sehari sepanjang tahun dari hampir setiap lokasi.
9.      Electronic commerce meemberikan lebih banyak pilihan kepada pelanggan; mereka bisa memilih berbagai produk dari banyak vendor.
  1. Electronic commerce menyediakan produk-produk dan jasa yang tidak mahal kepada pelanggan dengan cara mengunjungi banyak tempat dan melakukan perbandingan secara cepat.
  2. Dalam beberapa kasus, khususnya pada produk-produk yang digitized, EC menjadikan pengiriman menjadi sangat cepat.
  3. Pelanggan bisa menerima informasi relevan secara detail dalam hitungan detik, bukan lagi hari atau minggi.
  4. Electronic commerce memungkinkan partisipasi dalam pelelangan maya (virtual auction).
  5. Electronic commerce memberi tempat bagi para pelanggan untuk berinteraksi dengan pelanggan lain di electronic community dan bertukar pikiran serta berbagai pengalaman.
  6. Electronic commerce memudahkan persaingan, yang pada akhirnya akan menghasilkan diskon secara substansial.
 
  IV.            Kelemahan  e-commerce
Berikut kelemahan e-commerce:
A.      Tampilannya sangat sederhana.
B.      Barang yang dijual tidak semuanya ditampilkan.
C.      Tampilan produknya kurang jelas.
D.     Penjelasannya barang kurang jelas.
E.      Desain kurang menarik.
F.       Harganya kadang tidak sesuai.
G.     Informasi barang terlalu rumit.
H.     Harga barang tidak ditampilkan.
I.        Tampilan kurang lengkap.
J.     Produk kurang dikenal oleh masyarakat
K.   Penipuan dengan cara pencurian identitas dan membohongi pelanggan.
L.       Hukum yang kurang berkembang dalam bidang e-commerce ini.

Berikut beberapa penjelasan kelemahan E-Commerce:
1. Harga produk yang tidak bisa ditawar-tawar.
Hal ini dikarenakan tidak adanya tatap muka antara penjual dan pembeli produk, sehingga tidak memungkinkan dalam melakukan proses tawar-menawar. Sekalipun proses tawar-menawar itu ada, maka yang terjadi bukanlah seperti proses tawar-menawar seperti pada umumnya.
Seperti yang sering saya lihat di FJB (Forum Jual Beli) KASKUS.US. Para penjual produk akan memberikan data tentang produk yang akan ditawarkan atau dijual. Mereka juga mempersilakan jika ada orang yang ingin menawar produk mereka. Namun biasanya proses tawar-menawar ini berlangsung cukup lama, sekitar 2-3 hari.
Mengapa bisa sedemikian lama? Kita kembali ke penjelasan yang telah saya berikan di awal. E-commerce tidak menyediakan sarana atau tempat bagi para penjual dan pembeli produk untuk melakukan proses tawar-menawar. Mungkin kita dapat menggunakan sarana seperti IM (Instant Mesengger), namun itu tidak akan berdampak banyak.
2. Kondisi produk yang meragukan (baik atau buruk).
Jika kita ingin melakukan e-buy namun kita tidak pernah melakukan kegiatan tersebut sebelumnya, berhati-hatilah. Karena kita terancam “membeli kucing dalam karung”. Hal ini dapat terjadi karena penjual hanya memberikan contoh produk (biasanya berupa foto atau gambar) disertai data-data dan penjelasan singkat mengenai produk tersebut.
Sebagai contoh saya mengambil dari transaksi yang terjadi di FJB KASKUS.US. Kembali saya sebutkan bahwa penjual produk akan memberikan data tentang produk yang akan ditawarkan disertai dengan contoh produk (berupa foto atau gambar). Bagi mereka yang pertama kali melakukan penujualan, tentu tidak akan mudah untuk meyakinkan calon pembeli hanya dengan gambar dan penjelasan singkat. Pembeli pun tidak akan mudah percaya begitu saja dengan kualitas dari produk yang ditawarkan.
Dari sekian banyak kegiatan jual-beli yang terjadi di FJB, cukup banyak pembeli yang merasa tertipu dengan kualitas produk yang mereka beli. Mereka tertipu oleh foto atau gambar yang ditampilkan oleh penjual produk. Dan pembeli pun gegabah dalam meneliti dan mencermati produk yang ingin mereka beli.
Oleh karena itu, FJB KASKUS.US memiliki cara untuk mencegah terjadinya “membeli kucing dalam karung”. FJB KASKUS.US memberikan tanda khusus bagi para penjual yang telah terregister. Mereka mendapatkan tag berupa tulisan Registered Seller. Dan biasanya para penjual di FJB KASKUS.US memberikan semacam testimonial, yaitu tanggapan dan feedback dari para pembeli yang puas terhadap kualitas produk dan servis.
E-buy hanya sebuah sarana untuk memudahkan kita dalam melakukan pembelian suatu produk. Namun baik e-commerce ataupun e-buy sendiri tidak pernah menjamin bahwa produk yang terdaftar dalam web e-commerce adalah produk yang semuanya baik. Oleh karena itu, dibutuhkan kepercayaan dalam melakukan kegiatan ini. Dan ini yang menciptakan sebuah hubungan yang erat antara penjual dan pembeli yang biasa disebut dengan “langganan”.
3. Beresiko tinggi kartu kredit dapat dilacak oleh hacker dan terkena hack.
Transaksi yang terjadi dalam e-commerce bersifat online. Yang artinya, PC kita terhubung oleh jutaan PC di seluruh dunia melalui aplikasi yang disebut internet. Hal ini tentu memudahkan para hacker yang ingin melancarkan pencurian atau penggelapan kartu kredit kita.
Saya sendiri belum pernah melakukan transaksi dengan pembayaran yang menggunakan kartu kredit. Namun saya mempunyai teman yang kebetulan seorang hacker yang memiliki hampir ribuan database yang berisikan nomer-nomer kartu kredit yang berhasil ia lacak.
Dalam menggunakan internet, memang dibutuhkan kewaspadaan lebih. Karena tanpa kita sadari, di saat kita sedang melakukan browsing, ada banyak serangan yang masuk ke account kita. Seperti spam, pishing, hacker, virus. Untuk itu kita harus bisa menjamin, setidaknya PC kita terlindungi oleh serangan semacam itu. Terutama saat kita melakukan akses yang mengharuskan kita untuk meng-input ID kita. Salah satunya dalam kegiatan e-commerce atau e-buy.
Belum selesai dengan permasalah hacker, kini kita dipaksa untuk harus ekstra berhati-hati lagi. Karena saat ini ada semacam alat untuk menyimpan setiap huruf dan angka yang kita ketik melalui keyboard kita. Jadi sebisa mungkin hindari transaksi menggunakan kartu kredit. Jika memang harus, lakukanlah dengan web e-commerce yang sudah terpercaya.
4. Kurang terjaminnya pengiriman barang akan segera dilakukan pihak web e-commerce setelah melakukan transaksi pembayaran.
Untuk kesekian kalinya para pembeli dirugikan dengan sistem e-commerce. Sistem yang mengurangi atau bahkan menghilangkan tatap muka antara penjual dan pembeli ini kerap kali dijadikan celah bagi penjual yang ingin melakukan aksi penipuan.
Dalam transaksi e-commerce biasanya terdapat langkah-langkah sebagai berikut:
  • Penjual menawarkan produknya kepada calon pembeli melalui web e-commerce atau forum jual beli.
  • Calon pembeli yang telah mencapai kesepakatan dengan penjual biasanya melakukan pemesanan disertai pembayaran melalui ATM dengan rekening yang telah sama-sama disepakati.
  • Jika produk yang dijual bersifat ready stock, maka setelah penjual menerima pembayaran, barang akan langsung dikirim melalui paket. Jika produk yang dijual bersifat manufacture, maka setelah penjual menerima pembayaran awal, baru akan dibuat produknya. Dan saat produknya selesai makan pembeli melakukan pembayaran akhir sebelum penjual mengirim produknya.
 
   V.            IMPLEMENTASI E-COMMERCE DI INDONESIA
Sampai saat ini, web resmi yang telah menyelenggarakan e-commerce di Indonesia adalah RisTI Shop. Risti, yaitu Divisi Riset dan Teknologi Informasi milik PT. Telkom, menyediakan prototipe layanan e-commerce untuk penyediaan informasi produk peralatan telekomunikasi dan non-telekomunikasi. Web ini juga telah mendukung proses transaksi secara online.
Selain RisTI, tampaknya belum ada web lain yang menyelenggarakan e-com di Indonesia. Padahal, untuk membuat sistem e-com, investasi yang dikeluarkan tidak sebesar membangun suatu toko yang sebenarnya. Selain itu, lingkup pemasaran produknya bisa jauh lebih luas, karena tidak terbatas pada satu kota tertentu. Selain itu, biaya penyelenggaraan dan promosi pada e-com juga lebih kecil jika dibandingkan dengan sistem toko yang konvensional.
 Penerapan e-commerce di Indonesia mampu meningkatkan kinerja penjualan sekitar 20% karena mampu meningkatkan efisiensi, sehingga harga lebih kompetitif. Hasil survei PT Indosatcom Adimarga terhadap tiga perusahaan manufaktur dan retail domestik menunjukkan terjadinya kenaikan yang signifikan terhadap kinerja penjualan pada perusahaan pengaplikasi e-commerce.
Sebutlah BII dengan BII online bankingnya, Lippo Group dengan Lippo e-Net dan LinkNetnya. Juga di samping Astaga.com, Detik.com.
Berdasarkan pengamatan ada 3 jenis situs komersial yaitu:
*) situs e-commerce. Belanja secara online adalah salah satu sifat dari situs ini, biasanya tidak akan asing dengan istilah shopping cart atau kereta belanja.
*) Situs berita atau portal. Misalnya www.detik.com, www.astaga.com,  www.kompas.com, www.satunet.com adalah situs-situs besar yang memberikan berita yang berkembang setiap hari, bahkan dalam hitungan menit.
*) Situs pelayanan umum. Misalnya www.lowongan.net, www.karir.com  adalah situs yang melayani para pencari kerja, www.saturned.com adalah situs kedokteran umum.
 
  VI.            KETERKAITAN ANTARA E-COMMERCE DENGAN E-BANKING
Dengan adanya e-commerce dengan e-banking maka pelanggan atau pengguna e-commerce dengan e-banking dapat mempermudah untuk bertransaksi pada suatu sistem yang berkaitan dengan binis.
Selain itu dapat menekan biaya barang dan jasa, serta dapat meningkatkan kepuasan konsumen sepanjang yang menyangkut kecepatan untuk mendapatkan barang yang dibutuhkan dengan kualitas yang terbaik sesuai dengan harganya. Order cycle sebuah bisnis yang tadinya memakan waktu 30 hari, waktunya bisa dipercepat yakni bisa 5 hari saja.
 
 
 
 
 
 
 
E-COMMERCE ATAU PERDAGANGAN MELALUI WEB

Internet adalah hal yang sangat sudah biasa terdengar di telinga kita pada era ini. Melalui kemunculan Facebook semua jadi lebih aktif lagi bergaul dengan internet. Tidak hanya fb ( begitu sebutan untuk Facebook ), twitter juga lebih mendekatkan masyarakat terhadap internet. Disadari atau tidak setiap orang sekarang hidup dengan internet. Bangun pagi paling pertama dilakukan bukan nonton tv atau baca koran lagi tapi browsing internet, buka akun fb atau sekedar baca timeline pada twitter. Aktifitas internet yang tinggi inilah yang membuat pelaku bisnis mulai berpikir atau malah sudah ada yang menggunakan internet sebagai sarana bisnisnya.
Banyak perniagaan/perdagangan yang transaksinya dilakukan secara online melalui media internet. Nah, transaksi online/elektrik inilah yang disebut dengan E-Commerce. E-commerce  atau Electronic Commerce menurut bahasa berarti perdangangan/perniagaan elektronik. Menurut istilah, tentu saja definisnya tentu saja tidak akan jauh-jauh dari kata perdagangan, yaitu proses penjualan dan pembelian produk, jasa dan informasi yang dilakukan secara elektronik melalui media jaringan internet/komputer. Dalam e-commerce terjadi komunikasi bisnis antara produsen dan pembeli ( customer ). Selain komunikasi bisnis, terjadi juga suatu transaksi elektronik yang bersifat komersial.
Yang namanya perdagangan pasti ada barang/jasa yang dijual/ditawarkan dan diharapkan ada pembeli/client. Nah, itulah tujuan dari e-commerce, menjual barang atau jasa yang dapat dilakukan kapan pun dan dari manapun dengan harapan dapat lebih menjangkau customer. Dengan maraknya penggunaan internet pada saat ini diharapkan pelaku bisnis dapat mengembangkan bisnisnya melalui e-commerce ini. Awalnya e-commerce hanya digunakan untuk tujuan promosi atau periklanan (1994). Namun e-commerce berkembang, yang tadinya hanya digunakan untuk memesan barang kini berubah fungsinya. E-commerce kini benar-benar difungsikan layaknya sebuah supermarket. Orang dapat membeli barang yang diinginkan dengan preview yang lengkap terhadap barang tersebut dan transaksi pun dapat dilakukan langsung dimanapun pembeli berada. Sehingga sekarang e-commerce pun dapat dikatakan sebagai "Online Shoping" atau "Perdangan di Web".
Namun selain kemudahan pembelian dan kualitas barang tersebut perlu ada beberapa faktor yang membuat pelanggan percaya untuk membeli barang dari sebuah web dagang/e-commerce, faktor yang dapat saya simpulkan adalah sebagai berikut :
1. Kepastian keamanan pada saat pembeli melakukan transaksi elektronik. Keamanan ini diperlukan tidak hanya untuk pembeli tetapi juga untuk penjual demi menghindari perusak ( cracker ) yang mencoba membobol sistem.
2. Organisasi dan Manajemen yang baik dari pihak penjual/pemilik web dagang.
3. Design web. Ini adalah bagian terpenting yang tidak boleh dilupakan. Bagaimana mungkin seorang pengunjung akan membeli sebuah barang jika pada tampilan design webnya saja sudah tidak membuat mereka nyaman. Design web yang bagus akan membuktikan secara psikologis pada calon pembeli bahwa perusahaan dagang ini profesional dan dapat dipercaya.
4. Popularitas. Tidak bisa dipungkiri bahwa faktor ini menjadi faktor terpenting dalam meningkatkan jumlah pengunjung/calon pembeli ke web yang digunakan untuk e-commerce. Bagaimana ada yang mau beli jika web dagang yang dimiliki tidak populer atau tidak diketahui orang banyak. Kepopuleran sebuah web dagang akan menimbulkan kepercayaan yang lebih pada calon pembeli. Inilah mengapa pelaku bisnis melakukan beberapa teknik SEO ( Search Engine Optimization ) supaya web e-commerce mereka dapat mudah ditemukan dalam pencarian google sehingga memungkinkan banyak orang tau dan berkunjung. Selain teknik SEO, teknik periklanan convensional atau elektronik juga penting. Lihat bagaimana pelaku bisnis mau mengeluarkan biaya untuk mengiklankan web-ecommerce mereka di tv, koran atau bahkan internet seperti di facebook atau twitter.
5. Ketepatan Waktu Pengiriman Barang. Ketepatan waktu pengiriman barang ke customer menjadi hal penting selain faktor keamanan untuk mendapatkan kepercayaan customer.
6. Memberikan jasa pembelian yang cepat dan ramah.
7. Menyediakan informasi barang yang dijual secara lengkap dan jelas. Penampilan informasi yang lengkap dan jelas akan semakin meyakinkan pembeli untuk membeli barang dari sebuah web dagang. Presentasi barang/jasa dengan visualisasi yang bagus juga diperlukan.
8. Menyediakan harga yang kompetitif.
9. Tersedianya tempat untuk pembeli pengeluarkan saran/kritik. Ini diperlukan sebagai upaya peningkatan kualitas pelayanan. Semakin baik kualitas pelayanan, akan semakin dipercaya.
10. Bonus atau penghargaan untuk pembeli. Ini tidak hanya berguna sebagai sarana promosi tetapi digunakan agar sebuah e-commerce atau web dagang akan lebih disukai oleh para pelanggan. Biasanya seseorang akan lebih menyukai sesuatu yang memberikan mereka penghargaan. Bonus adalah penghargaan buat pelanggan. Dan ini akan sangat disukai oleh mereka.
Seperti yang kita ketahui e-commerce memiliki keutungan dalam segi ruang dan waktu. Setiap orang dapat melakukan transaksi elektronik kapan pun dan dimana pun. Namun ada juga masalah dalam e-commerce yang dapat menimbulkan kerugian. Salah satunya adalah masalah pencurian identitas pelanggan atau yang biasa disebut akun pelanggan ( user account ) oleh para cracker. Pencurian akun pelanggan ini akan sangat merugikan pelanggan yang mungkin saja akan berdampak kurangnya kepercayaan pelanggan. Solusinya adalah dengan meningkatkan keamanan sebuah e-commerce lebih baik lagi. 





Perdagangan elektronik


По-запросу.jpg

Perdagangan elektronik atau e-dagang (bahasa Inggris: Electronic commerce, juga e-commerce) adalah penyebaran, pembelian, penjualan, pemasaran barang dan jasa melalui sistem elektronik seperti internet atau televisi, www, atau jaringan komputer lainnya. E-dagang dapat melibatkan transfer dana elektronik, pertukaran data elektronik, sistem manajemen inventori otomatis, dan sistem pengumpulan data otomatis.
Industri teknologi informasi melihat kegiatan e-dagang ini sebagai aplikasi dan penerapan dari e-bisnis (e-business) yang berkaitan dengan transaksi komersial, seperti: transfer dana secara elektronik, SCM (supply chain management), e-pemasaran (e-marketing), atau pemasaran online (online marketing), pemrosesan transaksi online (online transaction processing), pertukaran data elektronik (electronic data interchange /EDI), dll.
E-dagang atau e-commerce merupakan bagian dari e-business, di mana cakupan e-business lebih luas, tidak hanya sekedar perniagaan tetapi mencakup juga pengkolaborasian mitra bisnis, pelayanan nasabah, lowongan pekerjaan dll. Selain teknologi jaringan www, e-dagang juga memerlukan teknologi basisdata atau pangkalan data (databases), e-surat atau surat elektronik (e-mail), dan bentuk teknologi non komputer yang lain seperti halnya sistem pengiriman barang, dan alat pembayaran untuk e-dagang ini.
E-dagang pertama kali diperkenalkan pada tahun 1994 pada saat pertama kali banner-elektronik dipakai untuk tujuan promosi dan periklanan di suatu halaman-web (website). Menurut Riset Forrester, perdagangan elektronik menghasilkan penjualan seharga AS$12,2 milyar pada 2003. Menurut laporan yang lain pada bulan oktober 2006 yang lalu, pendapatan ritel online yang bersifat non-travel di Amerika Serikat diramalkan akan mencapai seperempat trilyun dolar US pada tahun 2011.

Sejarah perkembangan

Istilah "perdagangan elektronik" telah berubah sejalan dengan waktu. Awalnya, perdagangan elektronik berarti pemanfaatan transaksi komersial, seperti penggunaan EDI untuk mengirim dokumen komersial seperti pesanan pembelian atau invoice secara elektronik.
Kemudian dia berkembang menjadi suatu aktivitas yang mempunya istilah yang lebih tepat "perdagangan web" — pembelian barang dan jasa melalui World Wide Web melalui server aman (HTTPS), protokol server khusus yang menggunakan enkripsi untuk merahasiakan data penting pelanggan.
Pada awalnya ketika web mulai terkenal di masyarakat pada 1994, banyak jurnalis memperkirakan bahwa e-commerce akan menjadi sebuah sektor ekonomi baru. Namun, baru sekitar empat tahun kemudian protokol aman seperti HTTPS memasuki tahap matang dan banyak digunakan. Antara 1998 dan 2000 banyak bisnis di AS dan Eropa mengembangkan situs web perdagangan ini.

Faktor kunci sukses dalam e-commerce

Dalam banyak kasus, sebuah perusahaan e-commerce bisa bertahan tidak hanya mengandalkan kekuatan produk saja, tapi dengan adanya tim manajemen yang handal, pengiriman yang tepat waktu, pelayanan yang bagus, struktur organisasi bisnis yang baik, jaringan infrastruktur dan keamanan, desain situs web yang bagus, beberapa faktor yang termasuk:
  1. Menyediakan harga kompetitif
  2. Menyediakan jasa pembelian yang tanggap, cepat, dan ramah.
  3. Menyediakan informasi barang dan jasa yang lengkap dan jelas.
  4. Menyediakan banyak bonus seperti kupon, penawaran istimewa, dan diskon.
  5. Memberikan perhatian khusus seperti usulan pembelian.
  6. Menyediakan rasa komunitas untuk berdiskusi, masukan dari pelanggan, dan lain-lain.
  7. Mempermudah kegiatan perdagangan

Masalah e-commerce

  1. Penipuan dengan cara pencurian identitas dan membohongi pelanggan.
  2. Hukum yang kurang berkembang dalam bidang e-commerce ini.

Aplikasi bisnis

Beberapa aplikasi umum yang berhubungan dengan e-commerce adalah:
  • E-mail dan Messaging
  • Content Management Systems
  • Dokumen, spreadsheet, database
  • Akunting dan sistem keuangan
  • Informasi pengiriman dan pemesanan
  • Pelaporan informasi dari klien dan enterprise
  • Sistem pembayaran domestik dan internasional
  • Newsgroup
  • On-line Shopping
  • Conferencing
  • Online Banking/internet Banking
  • Product Digital/Non Digital

Perusahaan terkenal

Perusahaan yang terkenal dalam bidang ini antara lain: eBay, Yahoo, Amazon.com, Google, dan PayPal.

Kecocokan barang

Ada beberapa barang yang cocok dijual secara elektronik seperti barang elektronik kecil, musik, piranti lunak, fotografi, dll. Barang yang tidak cocok seperti barang yang memiliki rasio harga dan berat yang rendah, barang-barang yang perlu dibaui, dipegang, dicicip, dan lain-lain.







Undang-Undang Internet dan Transaksi Elektronik (UU ITE) tentang e-commerce


Quantcast

Beberapa pasal dalam Undang-Undang Internet dan Transaksi Elektronik (UU-ITE) yang berperan dalam e-commerce adalah sebagai berikut :

Pasal 2
Undang-Undang ini berlaku untuk setiap Orang yang melakukan perbuatan hukum sebagaimana diatur dalam Undang-Undang ini, baik yang berada di wilayah hukum Indonesia maupun di luar wilayah hukum Indonesia, yang memiliki akibat hukum di wilayah hukum Indonesia dan/atau di luar wilayah hukum Indonesia dan merugikan kepentingan Indonesia.
Pasal 9
Pelaku usaha yang menawarkan produk melalui Sistem Elektronik harus menyediakan informasi yang lengkap dan benar berkaitan dengan syarat kontrak, produsen, dan produk yang ditawarkan.
Pasal 10
Setiap pelaku usaha yang menyelenggarakan Transaksi Elektronik dapat disertifikasi oleh Lembaga Sertifikasi Keandalan.
Ketentuan mengenai pembentukan Lembaga Sertifikasi Keandalan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dengan Peraturan Pemerintah.
Pasal 18
Transaksi Elektronik yang dituangkan ke dalam Kontrak Elektronik mengikat para pihak.
Para pihak memiliki kewenangan untuk memilih hukum yang berlaku bagi Transaksi Elektronik internasional yang dibuatnya.
Jika para pihak tidak melakukan pilihan hukum dalam Transaksi Elektronik internasional, hukum yang berlaku didasarkan pada asas Hukum Perdata Internasional.
Para pihak memiliki kewenangan untuk menetapkan forum pengadilan, arbitrase, atau lembaga penyelesaian sengketa alternatif lainnya yang berwenang menangani sengketa yang mungkin timbul dari Transaksi Elektronik internasional yang dibuatnya.
Jika para pihak tidak melakukan pilihan forum sebagaimana dimaksud pada ayat (4), penetapan kewenangan pengadilan, arbitrase, atau lembaga penyelesaian sengketa alternatif lainnya yang berwenang menangani sengketa yang mungkin timbul dari transaksi tersebut, didasarkan pada asas Hukum Perdata Internasional
Pasal 20
Kecuali ditentukan lain oleh para pihak, Transaksi Elektronik terjadi pada saat penawaran transaksi yang dikirim Pengirim telah diterima dan disetujui Penerima.
Persetujuan atas penawaran Transaksi Elektronik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus dilakukan dengan pernyataan penerimaan secara elektronik.
Pasal 21
Pengirim atau Penerima dapat melakukan Transaksi Elektronik sendiri, melalui pihak yang dikuasakan olehnya, atau melalui Agen Elektronik.
Pihak yang bertanggung jawab atas segala akibat hukum dalam pelaksanaan Transaksi Elektronik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur sebagai berikut:
jika dilakukan sendiri, segala akibat hukum dalam pelaksanaan Transaksi Elektronik menjadi tanggung jawab para pihak yang bertransaksi;
jika dilakukan melalui pemberian kuasa, segala akibat hukum dalam pelaksanaan Transaksi Elektronik menjadi tanggung jawab pemberi kuasa; atau
jika dilakukan melalui Agen Elektronik, segala akibat hukum dalam pelaksanaan Transaksi Elektronik menjadi tanggung jawab penyelenggara Agen Elektronik.
Jika kerugian Transaksi Elektronik disebabkan gagal beroperasinya Agen Elektronik akibat tindakan pihak ketiga secara langsung terhadap Sistem Elektronik, segala akibat hukum menjadi tanggung jawab penyelenggara Agen Elektronik.
Jika kerugian Transaksi Elektronik disebabkan gagal beroperasinya Agen Elektronik akibat kelalaian pihak pengguna jasa layanan, segala akibat hukum menjadi tanggung jawab pengguna jasa layanan.
Ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) tidak berlaku dalam hal dapat dibuktikan terjadinya keadaan memaksa, kesalahan, dan/atau kelalaian pihak pengguna Sistem Elektronik.
Pasal 22
Penyelenggara Agen Elektronik tertentu harus menyediakan fitur pada Agen Elektronik yang dioperasikannya yang memungkinkan penggunanya melakukan perubahan informasi yang masih dalam proses transaksi.
Ketentuan lebih lanjut mengenai penyelenggara Agen Elektronik tertentu sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dengan Peraturan Pemerintah.
Pasal 30
Setiap Orang dengan sengaja dan tanpa hak atau melawan hukum mengakses Komputer dan/atau Sistem Elektronik milik Orang lain dengan cara apa pun.
Setiap Orang dengan sengaja dan tanpa hak atau melawan hukum mengakses Komputer dan/atau Sistem Elektronik dengan cara apa pun dengan tujuan untuk memperoleh Informasi Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik.
Setiap Orang dengan sengaja dan tanpa hak atau melawan hukum mengakses Komputer dan/atau Sistem Elektronik dengan cara apa pun dengan melanggar, menerobos, melampaui, atau menjebol sistem pengamanan.
Pasal 46
Setiap Orang yang memenuhi unsur sebagaimana dimaksud dalam Pasal 30 ayat (1) dipidana dengan pidana penjara paling lama 6 (enam) tahun dan/atau denda paling banyak Rp600.000.000,00 (enam ratus juta rupiah).
Setiap Orang yang memenuhi unsur sebagaimana dimaksud dalam Pasal 30 ayat (2) dipidana dengan pidana penjara paling lama 7 (tujuh) tahun dan/atau denda paling banyak Rp700.000.000,00 (tujuh ratus juta rupiah).
Setiap Orang yang memenuhi unsur sebagaimana dimaksud dalam Pasal 30 ayat (3) dipidana dengan pidana penjara paling lama 8 (delapan) tahun dan/atau denda paling banyak Rp800.000.000,00 (delapan ratus juta rupiah).

Selain mengacu kepada Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 Tentang Internet & Transaksi Elektronika di atas, ada beberapa peraturan atau perundangan yang mengikat dan dapat dijadikan sebagai payung hukum dalam kegiatan bisnis e-commerce, diantaranya adalah :
  • Kitab Undang-Undang Hukum Pidana
  • Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana
  • Kitab Undang-Undang Hukum Perdata
  • Kitab Undang-Undang Hukum Acara Perdata
  • Kitab Undang-Undang Hukum Dagang
  • Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1997 Tentang Dokumen Perusahaan
  • Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2000 Tentang Rahasia Dagang
  • Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas
  • Undang-Undang Nomor 36 tahun 1999 Tentang Telekomunikasi
  • Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999 Tentang Larangan Praktik Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat.
  • Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen.
  • Peraturan Pemerintah RI Nomor 48 Tahun 1998 Tentang Pendirian Perusahaan Perseroan dibidang Perbankan.
  • Serta undang-undang dan peraturan lainnya yang terkait dengan kejahatan e-commerce